Data WHO, 3 Varian Covid yang Menular Menyebar di Indonesia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan masih ada tiga varian virus corona yang menular di Indonesia. Informasi ini muncul dalam laporan mingguan per 16 November 2021.

Baca juga : Kapan Jemaah Indonesia Bisa Umrah? Ini Dia Jawabannya – DoctorTool

Sejauh ini WHO telah menemukan beberapa varian atau jenis mutasi virus SARS-CoV-2, yakni Alpha, Beta, Gamma, Delta, Lambda, dan Kappa. Namun hingga kini tercatat hanya varian Alpha, Beta, dan Delta yang masih menyebar di Indonesia.

Berikut rincian varian Covid-19 yang ada di Indonesia, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber:

Alpha (B. 1.1.7)

Kasus varian Alpha pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020. Diketahui tingkat penularan virus 43-90% lebih mudah menular dari virus corona sebelumnya. Varian ini sempat dominan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Varian ini sempat tercatat sebagai Variant of Concern (VOC) pada 29 Desember 2020, tetapi kemudian masuk dalam kategori Variant Being Monitored (VBM) pada 21 September 2021.

Tingkat keparahan infeksi varian ini berpotensi menimbulkan gejala berat dan risiko peningkatan risiko rawat inap dari virus corona jenis awal. Namun ini tidak berlaku pada orang yang telah divaksin Covid-19, karena mereka hanya akan mendapatkan gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Beta (B. 1.351)

Kasus varian Beta pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020. Berbeda dengan varian Alpha, tingkat penularan varian ini belum diketahui secara pasti.

Serupa dengan varian Alpha, Beta sempat tercatat sebagai Variant of Concern (VOC) pada 29 Desember 2020, tetapi kemudian masuk dalam kategori Variant Being Monitored (VBM) pada 21 September 2021.

Sementara tingkat keparahan infeksi varian Beta awalnya berisiko menyebabkan Covid-19 gejala berat sebab varian ini diketahui lebih kebal terhadap beberapa jenis pengobatan.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa gejala yang muncul akibat varian Beta cenderung lebih ringan jika orang tersebut sudah divaksin dengan vaksin Sinovac, Pfizer, atau Moderna.

Delta (B.1.617.2)

Kasus varian Delta pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020. Jauh berbeda dengan varian sebelumnya, tingkat penularan varian Delta 30-100% lebih mudah menular. Varian ini juga berpotensi meningkatkan pasien rawat inap hampir dua kali lipat dari varian Alpha.

Infeksi virus varian Delta juga lebih sering ditemukan pada orang dewasa muda. Di Inggris, penelitian menemukan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah umur 50 tahun hampir tiga kali lebih berisiko untuk terinfeksi varian ini.

Varian Delta ini juga paling mudah menular dan menyebar dengan cepat. Sejak awal ditemukan kasus hingga Juni 2021, infeksi varian Delta sudah menyebar ke 74 negara, termasuk Indonesia, dan bahkan sudah menjadi varian dominan di India dan Inggris.

Hingga kini varian Delta masih mendominasi infeksi Covid-19 di Indonesia dan banyak negara. Ini juga masih bertahan dalam ke dalam Variant of Concern (VOC).

Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan vaksin Astrazeneca dan Pfizer dua dosis, dinilai mampu memberikan perlindungan hingga sekitar 60-79% terhadap varian Delta.

Kasus virus corona di Indonesia sendiri kini mulai menurun. Per Kamis (18/11/2021), RI hanya mencatat 522 kasus infeksi dan 13 kematian baru. Sehingga kini totalnya mencapai 4.251.945 infeksi dan 143.698 kematian, menurut data Worldometers.

Sumber : Data WHO, 3 Varian Covid yang Menular Menyebar di Indonesia (cnbcindonesia.com)