Termasuk AstraZeneca, Semua Vaksin Efektif Perangi Covid-19
Jakarta, CNBC Indonesia– Di awal pekan ini vaksin AstraZeneca dengan skema bantuan internasional melalui skema fasilitas COVAX telah sampai di Indonesia sebanyak 1,1 juta dosis. Hingga Mei 2021 nanti, Indonesia akan menerima total 11,7 dosis vaksin AstraZeneca melalui Fasilitas ini.
Baca Juga: Usia & Penyakit yang Memperburuk Keadaan Saat Kena Covid-19 – (doctortool.id)
“AstraZeneca yang kita dapatkan sekarang ini, bukan yang kita beli langsung ke pabriknya, jadi ini adalah pembagian dari aliansi di tingkat dunia, COVAX,” kata Pakar Imunisasi dr Elizabeth Jane Soepardi, dalam siaran resmi, Senin (15/03/2021).
COVAX sendiri merupakan inisiatif global untuk memberikan akses setara bagi seluruh masyarakat di dunia mendapatkan vaksin Covid -19. COVAX dipimpin Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Melalui fasilitas ini, Indonesia juga membeli vaksin AstraZeneca secara langsung sama ketika membeli Sinovac langsung ke China. Namun vaksin AstraZeneca yang dibeli langsung ke perusahaannya belum datang.
“Saat ini, negara-negara yang hendak membeli vaksin itu sedang berebut karena jumlah stok vaksin yang terbatas. Negara-negara yang mengharapkan dari bantuan, hanya mendapatkan 20% dari kebutuhan mereka. Masyarakat Indonesia harus bersyukur karena Pemerintah kita telah terlebih dahulu mengusahakan pengadaan vaksin, dan telah memulai program vaksinasi sejak Januari 2021,” jelas dr Jane.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA), atau izin penggunaan darurat, untuk vaksin AstraZeneca pada 22 Februari 2021 lalu sehingga sudah aman digunakan di Indonesia
Vaksin produksi AstraZeneca juga telah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari WHO. dr Jane menegaskan pada prinsipnya, semua vaksin sama efektif karena emua produsen vaksin mengikuti aturan yang sama dan harus lulus uji WHO.
“Saat ini yang menjadi perhatian utama adalah keterbatasan stok vaksin dari produsennya,” ujar dr Jane.
Menurut dr Jane, hal yang perlu diperhatikan jangan sampai penyebaran vaksin tercampur. Dia mencontohkan jika dosis pertama diberikan Sinovac, lalu dosis kedua diberikan merk vaksin yang berbeda. Hal ini yang harus diperhatikan dan jangan sampai terjadi.
“Jadi, ada kemungkinan vaksin AstraZeneca didistribusikan ke daerah tertentu yang belum dikirimkan vaksin Sinovac, sehingga tidak tercampur,” ujarnya.
Untuk proses penyimpanan, AstraZeneca membutuhkan penanganan yang sama dengan vaksin Covid -19 sebelumnya yang telah digunakan, yaitu dengan menggunakan kulkas dan dapat disimpan pada suhu 2-18 derajat celcius.
“Cara menyuntiknya juga sama, intramuscular dengan sudut 90 derajat, sama persis. Para vaksinator sudah siap menggunakan vaksin ini, tidak perlu ada pelatihan khusus untuk AstraZeneca. Cukup dengan sosialisasi internal di kalangan vaksinator sebelum pelaksanaan vaksinasi,” jelas dr. Jane.
Dia mengakui masih ada beberapa hambatan yang terjadi dilapangan sehingga menyebabkan lambatnya serapan program pelaksanaan vaksinasi yang sedang berlangsung. Hambatan terutama terkait dengan pelaksanaan screening sebelum vaksinasi.
“Masih banyak masyarakat yang gagal divaksinasi karena tidak lolos screening, sehingga penyerapan vaksinasi masih rendah. Sementara kita berkejaran dengan waktu dimana virus masih terus menyebar, dan pandemi belum berakhir,” kata dia.
Sumber: Termasuk AstraZeneca, Semua Vaksin Efektif Perangi Covid-19 (cnbcindonesia.com)