fbpixel

Tag - COVID-19

Mengenal Malaise, Salah Satu Gejala Ringan Pasien Covid-19

Ilustrasi(Shutterstock) Penulis Jawahir Gustav Rizal | Editor Rizal Setyo Nugroho KOMPAS.com - Penularan virus corona penyebab Covid-19 masih terus dilaporkan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus corona baru SARS-CoV-2 yang telah menginfeksi 28,9 juta orang di dunia.  Tanda dan gejala umum infeksi virus corona antara lain berupa gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Sementara itu, masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Diberitakan Kompas.com, (7/9/2020) gejala dan masa inkubasi pada setiap orang bisa...

Read more...

Pakar Epidemiologi: Belum Jelas Kapan Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia

Warga menggunakan masker saat melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) Penulis Dian Erika Nugraheny | Editor Kristian Erdianto JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menilai, situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum jelas. Artinya, belum dapat dipastikan kapan puncak pandemi dan penambahan kasus...

Read more...

Studi: Kerusakan Paru-paru dan Jantung dari Pasien Covid-19 Bisa Pulih

Ilustrasi(Shutterstock) Penulis Dandy Bayu Bramasta | Editor Sari Hardiyanto KOMPAS.com - Salah satu akibat yang ditimbulkan setelah terinfeksi virus corona adalah paru-paru atau jantung seseorang pasien akan mengalami kerusakan. Kabar baiknya adalah kerusakan paru dan jantung akibat infeksi Covid-19 tersebut dapat membaik seiring berjalannya waktu. Mengutip EurekAlert, Minggu (6/9/2020), hal itu berdasarkan hasil studi dari para peneliti di Austria yang mengamati sekitar 86 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada 24 April hingga 9 Juni. Para peneliti ini melakukan studi...

Read more...

Memahami Kaitan Mata Merah dengan Gejala Covid-19 pada Anak

Ilustrasi virus corona pada anak(Shutterstock) Penulis Bestari Kumala Dewi | Editor Bestari Kumala Dewi KOMPAS.com - Salah satu hal tersulit dalam menghadapi novel coronavirus penyebab Covid-19 adalah melacak potensi gejala baru dan kaitannya dengan kondisi lain. Misalnya saja, sebuah studi baru menunjukkan gejala tumpang tindih antara virus corona dan kondisi mata seperti konjungtivitis, atau yang lebih dikenal sebagai mata merah. Ahli optometri Alexandra Williamson, OD, menjelaskan tentang penelitian tersebut dan kemungkinan hubungan antara virus corona dan mata yang teriritasi. Hubungan mata merah...

Read more...

Studi: Obesitas Dapat Memperparah Covid-19

Ilustrasi obesitas yang memengaruhi tekanan darah tinggi.(SHUTTERSTOCK) Penulis Nur Fitriatus Shalihah | Editor Jihad Akbar KOMPAS.com - Baru-baru ini peneliti mempelajari kaitan obesitas dengan penyakit Covid-19 yang serius. Berat badan berlebih meningkatkan kemungkinan mengembangkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan diabetes. Dilansir Associated Press, Selasa (8/9/2020), para dokter memperhatikan pasien Covid-19 dengan gejala parah banyak yang juga mengalami obesitas sejak awal pandemi. Baca juga: Badai Bradykinin Bisa Jadi Penyebab Kematian Pasien Covid-19 Gejala Berat Hal itu semakin jelas terlihat saat virus corona...

Read more...

Kemenkes Uji Klinik Terapi Plasma Konvalesen untuk Penanganan Covid-19

Ilustrasi virus corona, Covid-19(Shutterstock) Penulis Irfan Kamil | Editor Krisiandi JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara resmi memulai penelitian uji klinik terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 pada Selasa, (8/9/2020) kemarin. Uji klinik ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/346/2020 tentang Tim Penelitian Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen Sebagai Terapi Tambahan Covid-19. Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Slamet mengatakan empat rumah sakit, yaitu RSUP Fatmawati Jakarta, RS Hasan Sadikin...

Read more...

Badai Bradykinin Bisa Jadi Penyebab Kematian Pasien Covid-19 Gejala Berat

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona(Shutterstock) Penulis Bestari Kumala Dewi | Editor Bestari Kumala Dewi KOMPAS.com - Setelah sebelumnya badai sitokin disebut sebagai salah satu penyebab kematian pasien Covid-19 dengan gejala berat, penelitian terbaru rupanya juga menemukan adanya badai bradykinin yang juga bisa meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah. Tim peneliti dari Oak Ridge National Laboratory di Tennessee melakukan perbandingan ekspresi gen antara paru-paru terinfeksi Covid-19 dengan paru-paru normal yang sehat. Hasilnya, pada paru-paru terinfeksi Covid-19, ditemukan...

Read more...

Mengapa Kasus Covid-19 Terus Meningkat dan Kasus Kematian Menurun?

Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona(Shutterstock/Petovarga) Penulis Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor Inggried Dwi Wedhaswary KOMPAS.com - Sudah lebih dari 8 bulan sejak kasus pertama Covid-19 diidentifikasi di Wuhan, China, dan kasus-kasus baru masih terus dilaporkan di berbagai negara hingga kini. Namun, tren secara umum menunjukkan penambahan kasus baru Covid-19 terus terjadi, tetapi kasus kematian mengalami penurunan. Sejumlah spekulasi pun muncul dengan kondisi seperti ini. Mengapa angka kematian menurun di saat kasus Covid-19 naik? Berikut beberapa alasan...

Read more...

Isolasi Mandiri karena Covid-19, Ini 2 Cara Deteksi Dini Happy Hypoxia

Ilustrasi saturasi oksigen, happy hypoxia(Shutterstock/Anya Ivanova) Penulis Jawahir Gustav Rizal | Editor Inggried Dwi Wedhaswary JAKARTA, KOMPAS.com -  Happy hypoxia syndrome menjadi kekhawatiran baru terhadap kondisi para pasien Covid-19 tanpa gejala. Kasus di beberapa daerah menunjukkan, orang tanpa gejala atau mengalami gejala ringan Covid-19 mengalami  happy hypoxia yang ditandai dengan saturasi oksigen dalam darah yang tiba-tiba menurun hingga berakibat fatal. Mereka yang positif Covid-19 tanpa gejala atau hanya mengalami gejala ringan biasanya akan diminta melakukan isolasi mandiri dengan pemantauan petugas kesehatan....

Read more...

Dinkes DKI: OTG dan Pasien Covid-19 Gejala Ringan Hanya Perlu Isolasi Tanpa Tes Swab Ulang

Ilustrasi virus corona, Covid-19(Shutterstock) Penulis Rindi Nuris Velarosdela | Editor Jessi Carina JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, orang konfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dan memiliki gejala ringan atau sedang hanya perlu menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Mereka tidak perlu melakukan follow up atau pengulangan pemeriksaan PCR setelah melakukan isolasi mandiri. "Bagi kasus konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, dan gejala sedang tidak perlu dilakukan follow up atau pengulangan pemeriksaan swab atau PCR," kata Widyastuti dalam keterangannya,...

Read more...
Tim Sales dan Layanan Pelanggan kami siap menjawab semua pertanyaan Anda