fbpixel

Tag - COVID-19

PBB: Dunia Terancam Bencana Kelaparan Akibat Pandemi Covid-19

Ilustrasi kelaparan(Shutterstock) Editor Gloria Setyvani Putri KOMPAS.com - Dunia terancam dilanda bencana kelaparan berskala besar akibat pandemi virus corona, sebut Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB). David Beasley, kepala World Food Programme (WFP) menegaskan, aksi cepat diperlukan untuk menghindari bencana tersebut. Sebuah laporan mengestimasi bahwa jumlah orang yang menderita akibat kelaparan bisa melonjak dari 135 juta jiwa menjadi 250 juta jiwa. Orang-orang yang paling terpapar risiko kelaparan berada di 10 negara yang tengah mengalami konflik, krisis ekonomi, dan perubahan iklim, sebut WFP. Pemaparan WFP...

Read more...

Jangan Anggap Remeh, Ini Besaran Biaya Perawatan Pasien Covid-19, Tidak Murah!

Sejumlah petugas tengah memberikan pelayanan kepada warga di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Kemayoran, Jakarta.(Kogabwilhan I) Penulis Retia Kartika Dewi | Editor Inggried Dwi Wedhaswary JAKARTA, KOMPAS.com - Pelonggaran pembatasan yang telah dilakukan selama beberapa pekan ini membawa dampak pada ramainya kembali aktivitas masyarakat di berbagai tempat. Meski diingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, tak semua mematuhinya. Misalnya, kegiatan car free day pada 21 Juni 2020 yang disoroti karena berkumpulnya banyak orang di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Ada yang mengenakan masker, ada pula...

Read more...

Gugus Tugas: Salah Dapat Informasi soal Covid-19 Bisa Berakibat Fatal

Tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro saat konferensi pers terkait Covid-19(Dokumentasi BNPB) Penulis Sania Mashabi | Editor Bayu Galih JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat bahwa kesalahan dalam mendapatkan informasi terkait virus corona (Covid-19) bisa berakibat fatal. Sebab, kata dia, informasi yang salah akan menimbulkan sikap yang tidak sesuai dalam mengatasi kondisi pandemi Covid-19. "Kesalahan mendapatkan informasi dapat berakibat fatal. Respon kita terhadap informasi tersebut dapat...

Read more...

Kematian Covid-19 Tak Hanya karena Komorbid, Otopsi Tunjukkan Kerusakan Paru

Ilustrasi CT scan dada (paru-paru) tunjukkan pneumonia, virus corona penyebab Covid-19 Penulis Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas | Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat masih memahami kematian pasien Covid-19 diakibatkan oleh komorbiditas atau penyakit penyerta. Namun, sejumlah studi telah menunjukkan adanya kerusakan organ paru yang cukup parah, yang diakibatkan oleh infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2. Hal itu disampaikan oleh Ahli Biologi Molekuler Indonesia Ahmad Utomo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020). "Sempat ada klaim yang menghebohkan, tidak ada kematian...

Read more...

Soal Pandemi Covid-19, BNPB: Kecenderungannya Masyarakat Abai terhadap Situasi

Ilustrasi virus corona, vaksin virus corona(Shutterstock) Penulis Sania Mashabi | Editor Icha Rastika JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja menyampaikan, pihaknya akan terus mengingatkan masyarakat untuk waspada terkait pandemi virus corona atau virus corona ( Covid-19). "Pencegahan, penularan dan jumlah kasus itu nanti terus kita pantau dan kita sampaikan untuk kewaspadaan juga di masyarakat," kata Wisnu dalam diskusi online, Selasa (23/6/2020). "Karena kecenderungannya semakin lama ini masyarakat semakin abai dengan...

Read more...

Kemenkes: Covid-19 Masih Ada, Jangan Gembira Berlebihan

Sekjen Kemenkes Oscar Primadi REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi meningatkan masyarakat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih ada di Indonesia. Karena itu, ia mengimbau, masyarakat jangan gembira berlebihan menjalani adaptasi kehidupan baru tanpa menerapkan protokol kesehatan. "Karena persoalan yang terjadi dalam konteks adaptasi baru bukan berarti euforia dan bebas. Pandemi masih ada, kita harus berada dalam kondisi seperti ini pada waktu yang lama," kata Oscar dalam bincang-bincang mengenai adaptasi kebiasaan baru di Jakarta, Rabu (24/6). Baca juga: Bermain Gawai di KRL Tingkatkan Risiko...

Read more...

Covid-19, Apa Itu Gelombang Kedua dan Kapan Situasi Itu Terjadi?

Warga berolahraga saat hari bebas berkendara atau car free day (CFD) di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta memisahkan jalur untuk pesepeda, olahraga lari, dan jalan kaki saat CFD pertama pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.(ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA) Editor Gloria Setyvani Putri KOMPAS.com - Pandemi covid-19 jauh dari kata usai. Sejumlah negara masih bergulat mengatasi pandemi ini. Di sisi lain, negara yang diyakini mampu mengontrol wabah ini kini khawatir pada kemunculan gelombang...

Read more...

WHO Perbarui Kriteria Pasien Sembuh Covid-19, Tidak Perlu Dua Kali Swab Negatif

Ilustrasi pasien virus corona dalam masa penyembuhan penyakit Covid-19.(Shutterstock) Penulis Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor Rizal Setyo Nugroho KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah menerbitkan pedoman sementara yang diperbarui tentang manajemen klinis Covid-19 dan rekomendasi untuk mengeluarkan pasien dari isolasi. Dikutip dari laman resmi WHO, kriteria yang diperbarui itu mencerminkan sejumlah temuan baru-baru ini bahwa pasien yang gejalanya telah sembuh mungkin masih menunjukkan hasil positif saat dites swab selama beberapa minggu. Meskipun demikian, WHO menyebut pasien rendah kemungkinannya menularkan...

Read more...

Cara Mengetahui Gejala Palsu Corona Covid-19

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay Liputan6.com, Jakarta - Kecemasan berlebih menghadapi pandemi Covid-19 bisa menciptakan masalah. Ahli medis pun mengungkapkan cara mengetahui gejala palsu atau hanya psikosomatik. Gejala mirip Covid-19 yang berasal dari kecemasan seseorang bisa hilang dengan sendirinya jika dia tersebut menenangkan diri dan merelaksasi tubuh. Baca juga: Deretan Vaksin Corona yang Sukses Hasilkan Antibodi Covid-19 "Bagaimana cara kita membedakan, kalau ini reaksi tubuh dan kita dapat menyadari itu, istirahat sebentar dan relaksasi maka reaksi tersebut bisa hilang," kata dr Rudi Putranto,...

Read more...

Pengembangan Vaksin Covid-19 di Cina Masuki Uji Klinis Tahap 2

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic TEMPO.CO, Beijing - Sejumlah ilmuwan di Cina telah memulai uji coba vaksin Covid-19 tahap dua ke manusia. Uji ke manusia disebut juga uji klinis untuk memeriksa keampuhan dan keamanan vaksin, sedang tahap dua berarti melibatkan jumlah responden sebanyak beberapa ratus orang atau pasien atau lebih banyak dari fase pertama. Uji dilakukan untuk kandidat vaksin yang diproduksi tim ilmuwan di Institut Biologi Medis, Akademi Ilmu Kedokteran China (IMBCAMS). Uji klinis fase dua per Sabtu 20 Juni 2020 setelah yang fase pertama dilakukan sejak Mei lalu melibatka sekitar...

Read more...
Tim Sales dan Layanan Pelanggan kami siap menjawab semua pertanyaan Anda