fbpixel

Masih Ada Waktu Cegah Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia

Masih Ada Waktu Cegah Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia

FOTO: WNA Ikut Jalani Vaksinasi COVID-19 Massal di Bali
Dua warga negara asing (WNA) menjalani pemeriksaan tekanan darah sebelum menerima vaksin virus corona COVID-19 AstraZeneca di klinik vaksinasi massal darurat di Denpasar, Bali, Selasa (6/7/2021). Indonesia tengah memerangi gelombang infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, mengatakan Indonesia masih memiliki waktu untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

Baca juga : Masyarakat Diminta Belajar dari Kasus Kenaikan COVID-19 di Eropa (doctortool.id) 

Untuk itu, dia mengharapkan agar semua stakeholders berkaca dari terjadinya gelombang kedua pada Juli 2021. Di mana varian Delta menjadi penyebabnya. Dia mengharapkan, agar semua pihak menjaga aktivitasnya. Mulai dari sosial, keagamaan, hingga ekonomi. Termasuk memastikan Indonesia tidak mengalami fenomena lost generation.

“Penting untuk menjaga kondisi yang sudah semakin membaik,” kata dia dalam Alinea Forum bertema Bersiaga Gelombang Ketiga, Selasa (11/23/2021).

Selain itu, Nadia mengharapkan agar masyarakat tidak lagi memilih-milih vaksin. Agar mempercepat terjadinya herd immunity. Di mana herd immunity baru terbentuk jika 70% masyarakat di Indonesia sudah divaksinasi dosis dua atau lengkap.

Berdasarkan data hingga 23 November 2021, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi ke-1 sebanyak 135,41 juta. Vaksinasi ke-2 sebanyak 90,22 juta. Sedangkan vaksinasi ke-3 sebanyak 1,21 juta.

“Terinfeksi alamiah itu tidak menjadi faktor dalam perhitungan target vaksinasi untuk mengendalikan atau menurunkan laju penularan Covid-19,” kata dia.

Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebutkan, Covid-19 dapat dikendalikan dengan penanganan yang mengkombinasikan obat, vaksin, pembatasan sosial, 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), dan 3T (testing, tracing, treatment).

Meski, total vaksinasi lanjut usia (lansia) meningkat, tetapi capaian vaksinasi dosis kedua masih terbilang rendah.Makanya, Dicky Budiman menilai, hal ini rawan, karena proteksi untuk lansia hanya bertahan kurang dari 6 bulan. Itulah sebabnya negara maju seperti Korea Selatan memberikan suntikan dosis ketiga (booster) terhadap lansia tanpa menunggu 6 bulan.Bahkan, negara maju akan mendefinisikan vaksinasi Covid-19 lengkap sebagai sudah disuntik tiga dosis.

Sementara Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang, sangat berharap agar Indonesia tidak mengalami gelombang ketiga Covid-19.

“Itu akan membawa ekonomi kita terpuruk. Sektor pariwisata kita langsung stagnan karena penerbangan ditutup, turis tidak masuk, bahkan sektor perkantoran melarang mal buka, dan banyak juga tenaga kerja kita yang gajinya tidak full. Itu adalah kondisi riil yang dihadapi dunia usaha,” ujar Sarman.

Karena itu, para pengusaha sangat taat menjalankan program yang dicanangkan pemerintah, bahkan para pengusaha siap mengeluarkan dana ekstra untuk membeli peralatan-peralatan pendukung untuk mendukung protokol kesehatan, seperti sarana cuci tangan, masker, hand sanitizer.

Sarmin menegaskan, pengusaha menjadi garda terdepan untuk senantiasa melaksanakan prokes dengan ketat di berbagai bidang usaha. Yang kedua dunia usaha juga akan mendukung penuh program vaksinasi.

“Upaya pemerintah untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi gelombang ketiga, merupakan sesuatu yang harus kita dukung,” tegasnya.

Sarman yakin melalui partisipasi dengan semua pihak angka penyebaran bisa terus ditekan dan dikawal. Sehingga tidak berdampak pada ekonomi kembali.

Sumber : Kemenkes: Masih Ada Waktu Cegah Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia – News Liputan6.com

Share this post


Tim Sales dan Layanan Pelanggan kami siap menjawab semua pertanyaan Anda